Tulisan Yang Belum Terselesaikan

PENGETAHUAN BAGI GURU ITU PENTING ???!!!

Acara ngobrol-ngobrol teman lama terjadi kemaren, disalah satu grup pertemanan jejaring sosial. Dan kemarin itu, saya kembali diingatkan oleh seorang kawan tentang sebuah peribahasa, “Jutaan langkah kearah satu tujuan dimulai oleh satu langkah kecil ”.

Karena semua kawan-kawan adalah alumnus dari sebuah perguruan tinggi dengan sebagian besar bergelar Sarjana  Pendidikan, dan sebagian besar pula sudah menjadi seorang guru, maka pembicaraan yang diselingi “panderan kada kakaruan” itu mengarah pada seputar permasalahan pendidikan dan suka dukanya menjadi seorang guru. Banyak masukan yang bisa saya tangkap dari pembicaraan itu, terutama keluhan teman-teman yang sudah mengajar, tentang ketertinggalan, baik sarana dan prasarana, maupun segi sumber daya manusia, dan daya tangkap anak-anak, ditempat dia mentransfer ilmunya kepada calon penerus nusa bangsa Indonesia raya.

Kita sadari, memang bukan tugas yang mudah untuk menjadi seorang guru, seorang pendidik yang punya tanggungjawab moril terhadap keberlangsungan pendidikan di negeri ini, dan sebagai ujung tombak sumber daya manusia Indonesia. Tapi, apa kita akan menyerah dengan segala keterbatasan itu.

Sekarang kita bersyukur program pemerintah wajib belajar 12 tahun bergulir, dan anak Indonesia bisa bersekolah gratis paling tidak sampai lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan akhir tahun 2008 kemarin, Depdiknas melakukan terobosan dengan meluncurkan program Buku Sekolah Elektronik (BSE), dimana didalam websitenya, depdiknas membeli sekitar 250 hak cipta buku pelajaran dan juga memberikan keleluasaan pada siapa saja untuk mengakses buku pelajaran secara online tersebut, bahkan untuk mengcopy dan membajaknya sekalipun. Suatu terobosan yang patut diacungi jempol. Program ini akan sangat bermanfaat bagi guru untuk setidaknya, membandingkan materi pelajaran ditempat dia mengajar dengan materi yang notabene sudah standar disekolah-sekolah yang sudah maju, sehingga dia dapat mengadopsinya untuk disesuaikan dengan kemampuan siswa dimana dia bertugas. Disamping itu juga program ini sangat bermanfaat bagi orang tua dan anak sekolah dimana orang tua dan anak sekolah dapat mengakses buku sekolah elektronik ini, sehingga tidak usah risau lagi untuk membeli buku, karena harga buku sangat mahal. Dan mudah-mudahan pemerataan pendidikan bisa dicapai dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaut.

Informasi tentang program depdiknas ini sudah diketahui banyak orang lewat media televisi, akan tetapi masih banyak kawan-kawan yang bertugas didaerah terpencil yang belum bisa mengakses program ini secara langsung, karena memang belum adanya akses internet kewilayah tersebut atau memang keterbatasan pengetahuan mereka ( guru-guru) tentang dunia maya atau internet. Karena saya sendiri pernah menyaksikan pelatihan dasar komputer dikantor kami kepada guru-guru sekolah dasar. Ternyata masih banyak yang tidak bisa menyalakan computer. Bukan salah mereka, jangankan menghidupkan computer, sekolah mereka saja belum terjamah oleh PLN, bagaimana mereka bisa mengenal computer, apalagi disuruh main internet. Itu artinya, pemerataan pendidikan perlu disokong oleh pemerataan disegala aspek kehidupan yang lain juga.

Lantas, apa solusi terhadap problem pelik pemerataan mutu pendidikan di negeri ini? Salah satu di antaranya adalah harus ada kemauan politik yang sangat keras untuk membuat kebijakan pemerataan pendidikan yang berpihak pada rakyat. Murid-murid dari keluarga tidak mampu harus diprioritaskan untuk mendapatkan beasiswa. Hal ini menjadi salah satu alternatif yang lebih adil untuk memeratakan kesempatan belajar serta pemerataan mutu pendidikan. Juga, perlu ada political will dari semua pihak, terutama pemerintah dan legislatif, untuk melaksanakan program tersebut. Program itu harus dilakukan secara revolusioner, tidak boleh setengah hati.

Meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya melalui indentifikasi isu, tetapi mencakup keberanian membuat kebijakan progresif, inovatif, serta transformatif.

Apakah hal ini sudah cukup, saya rasa tidak. Selain pemerintah, guru atau tenaga pengajar juga merupakan bagian yang sangat penting guna mewujudkan pemerataan pendidikan. Kewajiban seorang guru sangat besar terhadap kemajuan pendidikan bangsa pada umumnya dan kemajuan anak didik dan sekolahnya pada khususnya.

Memang saya tahu, dan kita tahu bersama, masih begitu banyak kekurangan atau kalau boleh disebut kebobrokan sistem dari lembaga yang menaungi masalah pendidikan dinegeri ini (Kemdiknas), terutama di tingkat daerah dan perlu perbaikan atau malah revolusi sistem. Tapi tak ada kata tidak mungkin bagi seorang guru untuk membuat anak didiknya jadi pintar.

PUISI CINTA BUAT ANAKKU

Alam ini terus menuai bencana
Bukankah puisi cinta ini berkisah
kisah melintas hamparan lembah yang luka
kisah membelah sungai yang duka

kubangunkan bumi dikabut ini

Desau-desau hening
Di lepakan sayap-sayap embun
Di kaki langit yang akankah masih biru
Di menara bumi yang akankah masih hijau

Dan kuhembuskan sajak ke ubun-ubunnya
sebab alam ini bagai nyanyian angin,
maka berlarilah engkau untuk menghirupnya

bingkai 1

Kalender 2009

KONVERSI PENANGGALAN MASEHI KE HIJRIYAH DAN SEBALIKNYA

saya sudah lama mencari tanggal kelahiran saya di tahun Hijriyah, setelah mengutak-atik google, akhirnya saya menemukan website yang bisa mengkonversi tanggalan masehi kehijriyah. Bagi kawan-kawan yang ingin mengetahui tanggal lahirnya di tahun hijriyah ataupun sebaliknya, bisa masuk disini

LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

Tulisan ini dimulai dengan pertanyaan “Kapan kita terbebas dari krisis listrik?”.

listrikMasalah kekurangan listrik sebenarnya lagu lama Indonesia, yang pada waktu krisis ekonomi, karena keterbatasan anggaran, masalah per-listrikan tidak mendapatkan prioritas dalam APBN. Walaupun konsumsi listrik telah meningkat dengan tajam, namun sebenarnya konsumsi energi listrik per kapita masih sekitar 600 kWh kalau dibanding dengan negara-negara tetangga, kita sangat ketinggalan. Konsumsi energi listrik di Indonesia saat ini yang mencapai 600 kWh per kapita pertahun. Idealnya untuk saat ini, dengan penduduk sekitar 220 juta, diperlukan energi listrik sebesar 2.716.340 kWh pertahun. Read the rest of this entry »

MUNGKINKAH INI SYNDROM BUTA WARNA

By : Onen Saranjana

imag02552Suatu hari selepas pulang dari bekerja, ketika berhenti dipertigaan lampu merah, saya mengambil tempat didepan sebuah mobil yang juga berheti dilampu merah tersebut. Tidak berapa lama kemudian ada sebuah motor yang menyalip saya dari kiri, dan berhenti tepat didepan motor saya agak kesebelah kiri. Bapak yang memakai peci haji ini dengan enaknya berhenti digaris “zebra cross”, dan melewati garis batas pembagi kiri-kanan jalan, yang ditandai dengan garis putih. Pikir saya bapak ini sudah merampas hak orang lain, untuk pengendara lain yang ingin mengambil jalur lurus dan para pejalan kaki yang ingi menyeberang. “Akh..sudahlah pikir saya”, yang penting saya sudah berada dijalur yang semestinya. Lewat beberapa hitungan detik, adalagi anak muda yang berhenti tepat disamping kiri bapak tadi, “saya pikir tambah tertutup ini jalan”. Waktu itu lalulintas dijalan memang agak sepi, melihat ada kesempatan untuk membelok, anak muda ini tancap gas belok kanan, meskipun lampu masih menyala merah. Sayangnya, melihat anak muda ini membelok, bapak yang pakai peci tadi lagi-lagi dengan santainya ikut-ikutan belok kanan.

Kejadian seperti ini menjadi pemandangan saya setiap hari dikota Banjarmasin, baik itu mau berangkat maupun pulang kerja, karena dipertigaan dan perempatan lampu merah yang setiap hari saya lewati, memang tidak ada polisi lalulintasnya. Entah kenapa para pengendara lebih takut membuat pelanggaran di lampu merah yang ada pos polisinya saja. Mereka lebih takut kepada polisi daripada peraturan dengan tidak mempertimbangkan keselamatan nyawa mereka sendiri. Atau boleh jadi masyarakat kota ini sudah terjangkit syndrome buta warna. Read the rest of this entry »

KOPERASI SEKOLAH

By : Onen Saranjana

Barangkali agak terasa janggal mendengar kembali kata koperasi Sekolah. Rasanya dalam dasawarsa terakhir, koperasi sekolah agak luput dari perhatian. Tetapi, dalam situasi tertentu memperluas kesempatan kerja dan mendorong sebesar-besarnya pertumbuhan wirausaha baru, koperasi sekolah menjadi .aktor utama. Mengatasi permasalahan tersebut. Ada nilai dan potensi strategis yang dimiliki koperasi sekolah, yang patut diposisikan kembali sehingga permasalahan klasik, pengangguran, kemiskinan dan lemahnya kewirausahaan, tidak selalu terulang tahun demi tahun. Dalam kerangka itu, mari kita mengupas secara jernih nilai dan potensi strategi koperasi sekolah, sebagai salah satu upaya menutup permodalan klasik dalam jangka panjang kedepan. Read the rest of this entry »

MENGAPA MULTINASIONAL CORPORATE (MNC) SELALU MERUGIKAN RAKYAT

By : Onen Saranjana

Globalisasi pada dasarnya merupakan salah satu fase perjalanan panjang perkembangan kapitalisme liberal, yang secara teoritis sebenarnya telah dikembangkan oleh Adam Smith. Meskipun globalisasi telah dikampanyekan sebagai era masa depan yakni suatu era yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi secara global dan akan mendatangkan kemakmuran global bagi semua, namun globalisasi sesungguhnya kelanjutan dari kolonialisme dan developmentalisme.


Mekanisme dan proses globalisasi yang diperjuangkan oleh aktor-aktor globalisasi seperti Perusahaan Transnasional yakni perusahaan multinasional yang besar, Bank Dunia, IMF melalui kesepakatan yang dibuat dalam WTO sesungguhnya dilandaskan pada suatu ideologi yang dikenal dengan neo liberalisme. Paham neo liberalisme secara prinsipil tidak berbeda dengan paham liberalisme yang lama, hanya saja karena waktu, konteks kemunculannya kembali serta skala dan strateginya yang berbeda sudah tentu jawabannya berlainan. Inti neo liberalisme adalah dilepaskannya hak istimewa atas modal dari berbagai tata aturan teritorial maupun nasional. Read the rest of this entry »

Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan

By : Onen Saranjana

Bangsa Indonesia sesungguhnya adalah bangsa yang terdidik. Hal tersebut terbukti dengan tumbuh suburnya pendidikan yang bersifat tradisional dan tersebar di seluruh nusantara,. Pengajaran Islam di langgar-langgar semakin mengukuhkan keberadaan pendidikan tradisional tersebut. Namun demikian, pendidikan tradisional mengalami pergeseran ke pendidikan kolonial, khususnya ketika pemerintah kolonial Belanda membutuhkan pegawai-pegawai administrasi rendahan untuk mengisi pos-pos pemerintahannya. Oleh karena itu, sistem yang diterapkannya tidak lepas dari tujuan politiknya dalam usaha mempertahakankan kekuasaan. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika pendidikan tersebut menjadi alat untuk memantapkan hegemoninya, dan melahirkan elit-elit baru yang nasionalis serta menjadi bumerang bagi kekuasaannya. Read the rest of this entry »

IMPLEMENTASI, KREATIVITAS DAN INOVASI SEBAGAI GURU

By : Onen Saranjana


Pendidikan dalam konsep pengembangan masyarakat merupakan dinamisasi dalam pengembangan manusia yang beradab. Pendidikan tidak hanya terbatas berperan pada pengalihan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) saja, namun dalam Undang-undang No: 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan memiliki fungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dari fungsi dan tujuan pendidikan ini diharapkan manusia Indonesia adalah manusia yang berimbang antara segi kognitif, afektif dan psikomotor.

Oleh karena itu pengembangan profesionalitas dan pemberian motivasi kepada para guru perlu dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.     Kreativitas dan inovasi dalam memajukan sekolah. Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah  harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam rangka memajukan sekolahnya. Read the rest of this entry »

« Older entries